Penerimaan Kunjungan Kerja Komisi B DPRD Kabupaten Pati ke DPRD Pekalongann
Pekalongan - Sebagai upaya peningkatan PAD Kab. Pati, Rombongan Komisi B DRPD Kab. Pati melakukan kunjungan kerja ke DPRD Kota Pekalongan pada Senin (21/2/2022). Diterima di Ruang Rapat Komisi A oleh Sekretariat DPRD dan SKPD terkait yakni Dindagkop dan Dinperinaker Kota Pekalongan membahas Bagaimana Peningkatan PAD di masa Pandemi ini.
Wakil Ketua Komisi B DPRD kab Pati, Bapak Moh Ali Mundir, ST. Menanyakan bagaimana mengelola industri dan UMKM di Kota Pekalongan di masa Pandemi ini. "Bagaimana terkait pembinaan sektor industri dan perdagangan dalam upaya meningkatkan PAD selama masa pandemi covid. Apa saja langkah yang dilakukan Pemkot Pekalongan?" ucapnya.
Dedi selaku perwakilan dadi Dindagkop Kota Pekalongan menyatakan bahwa, Batik merupakan industri yang paling berkembang di Kota Pekalongan. "Kota Pekalongan sendiri terkenal sebagai Kota Batik, banyak pengrajin Batik di Kota Pekalongan. Jumlah pasar di pekalongan ada 11, jumlah pedagang kurang lebih ada 6000 pedagang, selain itu ada pedagang kaki lima sejumlah 34 titik. Jumlah pedangan 1044 pedagang. Tingkat PAD pertama di Kota Pekalongan adalah Retribusi pasar meliputi kios dll. Sedangkan Dimasa pandemi pada tahun 2020 kami mentarget 1,8 dan bisa tercapai 127℅ di 2021. Alhamdulillah ada kenaikan, kondisi pandemi sekarang kondisi pasar tidak terlalu terpengaruh tidak seperti di awal Pandemi, kondisi pasar sangat anjlok, saya rasa ini terjadi di daerah manapun. Sedangkan untuk pedagang kaki lima sendiri sangat terpengaruh pendapatannya di masa Pandemi yang lalu."
M. Wahyu, perwakilan dari dinperinaker kota Pekalongan juga membenarkan terkait batik menjadi sektor unggulan di Kota Pekalongan. "Sektor unggulan untuk kota pekalongan sendiri adalah batik, kami pun merasakan penurunan drastis di masa Pandemi yang lalu. Namun perlahan Batik bisa kembali bangkit dan ramai kembali terutama di masa Pandemi justru Daster menjadi primadona bagi para pedagang, banyak yang beralih menjadi produsen batik untuk bertahan di masa Pandemi. Dan alhasil mereka pun bisa bertahan di masa Pandemi yang lalu. Kini berangsur naik lagi penjualan batik di Kota Pekalongan." pungkasnya.
Adanya Batik belum bisa tergantikan dari sektor apapun di Kota Pekalongan. Karena Batik memang identik dengan Kota Pekalongan.
Humas Sekretariat DPRD Kota Pekalongan.