Komisi B dan D Fokus ke Kebijakan Kesehatan dan UMKM di Kota Pekalongan
Pekalongan - Kamis (16/12/2021) DPRD Kota Pekalongan, melalui Komisi C menerima kunjungan kerja DPRD Kab. Bantul di Ruang Kerja Komisi A DRPD Kota Pekalongan. Kunjungan kerja kali ini terkait kebijakan kesehatan dan UMKM di Kota Pekalongan di masa Pandemi ini.
Dalam sesi dialog, perwakilan Komisi D dari DPRD Kab. Bantul menanyakan perihal Bagaimana Kebijakan Jamkesda yang ada di Kota Pekalongan, selain itu muncul pertanyaan terkait vaksinasi selama masa Pandemi ini. "Kami dari Komisi D menanyakan terkait bagaimana Pemkot Pekalongan melalui Dinkes melaksanakan kebijakan terkait Jaminan Kesehatan di Kota Pekalongan ini? Selain itu, saya mempertanyakan skala prioritas kesehatan di masa Pandemi ini, selain itu bagaimana ketika ada kasus tentang penanganan pasien yg tidak bisa divaksin dikarenakan adanya komorbit di pasien tersebut yg menyebabkan tidak bisa dilaksanakan vaksinasi."
Bu Mei, selaku perwakilan dari Dinkes Kota Pekalongan menyampaikan bahwa terkait Jamkesda kepada masyarakat, ada backup dana dari Pemkot terkait pasien terdampak efek vaksinasi. "Kami dari Pemkot Pekalongan memberikan Jaminan kesehatan kepada pasien yang terkena dampak vaksinasi, biaya kami tanggung. Jadi masyarakat merasa aman dan mau melaksanakan vaksinasi. Pelayanan vaksinasi juga gencar dilaksanakan di Kota Pekalongan, melalui bantuan dari Forkompinda maupun pengusaha yang ada di Pekalongan. Selanjutnya terkait pasien yang tidak bisa vaksin dikarenakan ada komorbit di tubuhnya, namun yang bersangkutan membutuhkan surat untuk kepentingan lainnya, nantinya akan kita kroscek dan apabila memang benar adanya akan kita berikan surat keterangan untuk yang bersangkutan. Tentunya kita beri arahan terlebih dahulu agar tidak disalahgunakan." tuturnya.
Selanjutnya dari Komisi B DPRD Kab. Bantul menanyakan terkait UMKM yang ada di Kota Pekalongan. "Bagaimana Kiat Dindagkop UMKM kota Pekalongan untuk meningkatkan produktifitas Pengrajin batik di masa Pandemi ini, selain itu bagaimana mengangkat kembali UMKM tidak hanya batik namun secara keseluruhan agar bisa survive di masa Pandemi ini." tutur Arif selaku perwakilan Komisi B DPRD Kab. Bantul.
H.M. Bowo Leksono menanggapi terkait UMKM Batik di Kota Pekalongan, justru mengalami kenaikan omset terutama pengusaha Daster. "Alhamdulillah di masa Pandemi ini, produsen Batik di Kota Pekalongan justru mengalami kenaikan omset, terutama produsen Daster Batik di Kota Pekalongan. Banyak orderan daster baik langsung maupun online di masa Pandemi ini. Jadi berkah Pandemi bagi pengusaha Daster di Kota Pekalongan, bisa dikatakan demikian." ujar Bowo.
Selain itu, Ibu Zumisroh juga membenarkan hal tersebut, "memang betul adanya terkait naiknya pesanan Daster di Kota Pekalongan, banyak pesanan baik offline maupun online. Total ada 700an UMKM Batik dari total 20.000an UMKM di Kota Pekalongan. Semua UMKM binaan Dindagkop kami berikan binaan terkait bagaimana menjual produk dengan cara online, mengingat perkembangan jaman yang memang tidak bisa dibendung. Ada pelatihan Digital Marketing bagi para penggerak UMKM di Kota Pekalongan yang tentunya dilaksanakan secara berkala. Selain itu di awal Pandemi, Pemkot Pekalongan menggerakkan sektor UMKM dengan memberikan jatah pembuatan masker bagi pemerintah kota Pekalongan. Kurang lebih ada 35 UMKM yang diberikan jatah produksi masker ini. Selain bagi UMKM batik, Dindagkop Kota Pekalongan juga memberikan bantuan bahan pangan berupa telor, tepung, minyak dll kepada UMKM yang bergerak di bidang produksi Makanan. Diharapkan dengan adanya support dari Pemkot ini bisa membangkitkan kembali sektor UMKM di Kota Pekalongan." tuturnya.
"Diharapkan dengan Kunjungan Kerja kali ini, mampu memberikan manfaat bagi kedua belah pihak. Dan jangan lupa mampir ke Pasar Grosir Batik untuk berbelanja Batik di Kota Pekalongan." pungkas Bowo Leksono.
Humas Sekretariat DPRD Kota Pekalongan.