• DPRD Kota Pekalongan
  • dprd-pekalongankota.go.id
  • 22 November 2024
Berita
Berita DPRD Kota Pekalongan

Perihal

Perihal Banjir Perlu Ada Penanganan Komprehensif Dan Berkelanjutan


Pekalongan - Bencana Banjir tak asing lagi dengan Kota Pekalongan, hampir tiap tahun bencana banjir ini melanda kota Pekalongan. Banjir selalu datang di awal tahun di Kota Batik ini, hal ini yang melatar belakangi DPRD Kota Pekalongan melalui Komisi C mengadakan rapat kerja komisi dengan OPD terkait di Ruang Rapat Komisi C pada Rabu (29/1/2020) terkait penanggulangan Bencana Banjir di Kota Pekalongan.



Ketua Komisi C DPRD Kota Pekalongan, Makmur Sofyan Musthofa menyampaikan bahwa Banjir merupakan permasalahan yang serius di Kota Pekalongan. “Hampir tiap tahun Kota ini terendam banjir, perlu ada solusi agar kedepan permasalahan Banjir ini dapat terselesaikan dengan baik. Maka dari itu kami dari Komisi C mengadakan Rapat Kerja Komisi C  dengan OPD terkait agar tau kendala apa saja yang ada di lapangan, agar kedepan bisa lebih sigap lagi dalam menanggulangi bencana alam di Kota Pekalongan ini.” Tutur Musthofa.



Kepala BPBD Kota Pekalongan, Bapak Saminta menyampaikan bahwa BPBD Kota Pekalongan telah berusaha semaksimal mungkin dalam upaya penanganan korban banjir di lapangan, baik mulai dari evakuasi korban banjir, pantauan kondisi terkini banjir, baik lokasi terdampak banjir maupun berkordinasi dengan BPBD Kab. Pekalongan dan sekitar. Dan upaya lainnya di lapangan. “Kami dari BPBD berusaha Fast Respon terhadap apa saja laporan masyarakat, mulai dari evakuasi korban, pantauan titik banjir, penyaluran bantuan bencana, dan juga berkordinasi dengan dinas terkait dan BPBD dari daerah lain tekait perkambangan cuaca disekitar Pekalongan. Saminta mengeluhkan perihal pompa air yang ketika dibutuhkan justru tidak menyala, padahala apabila pompa saat itu dinyalakan paling tidak mampu mengurangi debit air yang ada di daerah tergenang. Semoga ada solusi terbaik kedepan.” Tutur Saminta.



Budiyanto selaku Plt. Kepala Dinsos Kota Pekalongan yang hadir secara langsung juga mengakui ada keterlambatan dalam pendistribusian bantuan nasi bungkus dan kebutuhan lain kepada pengungsi korban banjir. “memang kami sedikit terlambat dalam menyalurkan bantuan kepada pengungsi, dikarenakan kordinasi di lapangan dan birokrasi. Bantuan nasi bungkus dll baru bisa didistribusikan pukul sebelas siang, ada kurang lebih dua ribuan nasi bungkus kita salurkan di seluruh titik pengungsian dan daerah terdampak. Namun kita memprioritaskan pengungsi yang ada di lokasi pengungsian di titik banjir di beberapa daerah.” Tutur Budiyanto.



Kepala DPUPR Kota Pekalongan, bapak Nur Priyantomo menanggapi perihal pompa yang tidak menyala saat dibutuhkan, beliau berujar bahwa Pompa Air layaknya manusia juga perlu istirahat. “DPUPR Kota Pekalongan memliki 24 pompa, 21 permanen, dan yang 3 mobile ke daerah yg sulit dijangkau. Ke 24 pompa ini saya jamin bisa aktif semua, cuman tidak bisa aktif penuh selama 24 jam, ada waktu istirahat / off. Terkait permasalahan itu mungkin pas saatnya mesin pompa off namun saya menjamin ke 24 pompa air itu berfungsi normal, dan kita lihat bersama saat pompa berfungsi mampu menyerap secara maksimal genangan yang ada di sekitar wilayah itu. Semoga kedepan pom air ini mampu membantu pemkot dalam upaya mengurangi genangan baik itu air banjir maupun rob yang ada di wilayah kota pekalongan. Di tahun 2020, DPUPR bersama Bappeda sudah merancang master plan terkait penanganan banjir berupa Drainase di Kota Pekalongan.



Ibu Purwati selaku Kepala DLH Kota Pekalongan menyampaikan peran DLH dalam penanganan banjir ini adalah sebagai fasilitasi pengangkatan sampah, Antara lain sampah yang ada di  jembatan Banyurip, BRD, Kali loji, Buaran, dan jalan Ahmad. Yani. Kami fokus ke penanganan sampah yang menumpuk saat banjir, dan pasca banjir di daerah di Kota Pekalongan.” Tutur Ibu Purwati.



Sedangkan Kepala Satpol PP Kota Pekalongan, Sri Budi Santoso menyatakan satpol PP standby 24 jam dalam mengatasi permasalahan banjir. “Kami selalu siaga 24 jam dalam menghadapi situasi banjir ini. Ada tiga regu di satpol yang selalu siap siaga 24 jam, kami siap kapanpun, namun ada kendala di Satpol PP ini, ada 3 perahu evakuasi di kami yang sudah rusak dan tidak mampu untuk membantu evakuasi korban banjir, namun kita selalu siap mendistribusikan bantuan kemanapun lokasi terdampak banjir.” Tutur Sri Budi Santoso.



(Humas Sekretariat DPRD Kota Pekalongan)