Banggar Kritisi Kualitas Bangunan Gapura Nusantara
Pekalongan - Setelah diresmikan per 22 Desember 2019 yang lalu, Gapura Nusantara masih menyisakan permasalahan disana sini. Banyak warga yang menyoroti gapura tersebut, baik dari segi bangunan setelah jadi, konsep bangunan, materiil dari bangunan dan sebagainya. Banyak yang mengelu-elukan bangunan ini namun banyak juga yang mengkritisi hasil dari pembangunan Gapura Nusantara yang ada Alun- alun Kota Pekalongan. Maka dari itu, Badan Anggaran DPRD Kota Pekalongan pada hari Rabu (15/1/2020) mengadakan Sidak ke Lokasi Gapura Nusantara sebagai upaya menindaklanjuti laporan yang beredar di masyarakat.
Hj. Balgis Diab, SE, MM selaku ketua Badan Anggaran DPRD Kota Pekalongan melihat adanya ketidaksempurnaan dalam proses pembangunan Gapura Nusantara ini, “Ada catatan dari kami setalah sidak pagi ini, yang pertama dari sisi kualitas bangunan, saya melihat belum dalam hal finishing masih belum sempurna, baik itu dalam hal pengecatan, Finishing bangunan masih terlihat kasar, kurang pantas dengan anggaran yang ada. Yang kedua adalah adanya beberapa pekerjaan yang tidak sesuai dengan perencanaannya, spek bangunan yang tidak sesuai. Yang ketiga adalah pembangunan yang belum sempurna dan menurut kami belum layak launching karena masih banyak kekurangan disana sini. “ tutur Balgis Diab, SE, MM.
Kepala Dinas PU Kota Pekalongan Nur Priyantomo akan segera menindaklanjuti catatan Sidak dari Badan Anggaran pagi ini, “Terimakasih Banggar sudah sidak pagi ini, ada beberapa catatan yang akan segera kita tindak lanjuti bersama. Akan saya koordinasikan pembangunan Gapura Nusantara ini agar segera dirapikan dan menindaklanjuti semua catatan dari rekan rekan Badan Anggaran DPRD Kota Pekalongan pagi ini,” tutur Nur Priyantomo.
Balgis Diab menambahkan beberapa titik yang harus menjadi perhatian Pemkot Pekalongan melalui Dinas terkait diantaranya adalah kualitas bangunan yang tidak memenuhi persyaratan dan kualitas. “seperti kita ketahui bersama tentang lantai yang rusak dan sempat viral itu, meskipun sudah dibenahi namun ini merupakan catatan kita bersama tentang kualitas bahan bangunan ini. Yang kedua adalah Finishing baik pengecatan maupun bangunan yang terlihat kasar dan asal asalan, tangga yang terlalu tinggi dan membahayakan pengunjung. Yang tidak kalah penting adalah perihal toilet, kita lihat bersama, jam 10 toilet masih belum bisa dibuka, masih terkunci, dan kita harus memanggil tukang kunci untuk membuka kunci toilet. Apabila ada pengunjung ingin buang air bagaimana? Permasalahan seperti ini jangan dibiarkan, perlu ada evaluasi juga. Kondisi toilet juga harus dibersihkan, masih ada jangka waktu enam bulan perawatan, maksimalkan waktu yang ada untuk membenahi apa saja yang masih kurang di pengerjaan proyek Gapura Nusantara ini,” imbuh Balgis Diab sat diwawancarai rekan rekan media.
Kedepan proyek pembangunan di Kota Pekalongan harus lebih terencana dan sesuai pembangunan, ini sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah kota pekalongan dan lembaga DPRD Kota Pekalongan kepada Masyarakat Kota Pekalongan.
(Humas Sekretariat DPRD Kota Pekalongan)