Rapat Kerja Komisi B Dan Dindagkop-UKM
Rapat dibuka dan dipimpin oleh Ketua Komisi B Abdul Rozak, S.IP didampingi Wakil Ketua Komisi B Budi Setiawan, SE dan Gumelar. Diisi oleh paparan capaian kinerja Dindagkop UMKM oleh Kepala OPD Bambang Nurdiyatman, SH. Terdapat beberapa program dan kegiatan yang penyerapan anggarannya belum memenuhi target. Sebagai contoh terdapat dana anggaran pembangunan pasar sebesar 14 milyar 390 juta yang belum bisa direalisasikan dikarenakan pembangunan pasar terganjal sengketa dengan pihak ketiga. Target pembangunan fisik Pasar Senggol Baru pun masih terjadi deviasi (kekurangan) sebesar 8,54% dengan rincian target pembangunan hingga akhir 2019 37,72% namun baru terealisasi di kisaran 29%. Sedangkan pembangunan Pasar Sugihwaras Baru dapat melampaui target awal 17% dengan realisasi 23,37%.
Wakil Ketua Komisi B menegaskan agar Dindagkop dapat mengawal perkembangan pembangunan Pasar Senggol Baru agar bisa selesai tepat waktu di akhir tahun. Hal ini untuk mengantisipasi lokasi yang akan kumuh dan kurang nyaman ketika musim penghujan dan mencegah gejolak dari kalangan masyarakat maupun pedagang. Pak Wawan meminta Dindagkop-UKM supaya dapat melaporkan secara berkala kemajuan tahapan pembangunan pasar tersebut.
Hal lainnya, Komisi B menyoroti soal dampak ataupun efek positif bagi masyarakat dari kegiatan rutin tahunan Pemkot Pekalongan yaitu Pekan Batik. Sebab menurut Komisi B belum pernah diadakan survey terhadap dampak yang dirasakan UMKM maupun pedagang batik dari adanya kegiatan tahunan Pekan Batik tersebut. Khususnya dalam hal omset penjualan selama kegiatan berlangsung. Kepala Dindagkop-UKM memberi penjelasan bahwa kegiatan Pekan Batik bermanfaat dalam hal promosi sekaligus penjualan langsung produk batik untuk pembeli potensial dari luar wilayah Pekalongan. Selain itu juga diadakan Batik Bussiness Meeting yang mengundang calon pembeli dari luar negeri diantaranya Malaysia, Vietnam dan Kamboja. Beliau juga memaparkan data peningkatan omset penjualan tahun 2019 mencapai 7 M dari tahun sebelumnya, 2018 yang hanya 6 M. Selain evaluasi kegiatan Pekan Batik, Komisi B juga meminta adanya evaluasi untuk program Batik Night Market yang rencananya dilakukan di komplek Pasar Grosir Setono dan di Pasar Grosir Gamer. Anggota Komisi B Gumelar mengkritik rencana pemasangan baliho yang letaknya kurang tepat sasaran. Sebab seharusnya supaya lebih efektif menarik pengunjung dari luar kota yang masuk ke Pekalongan maka seharusnya baliho dipasang di jalur exit tol setono.
Sebelum menutup rapat kerja, Ketua Komisi B Abdul Rozak, S.IP meminta keterangan perihal rantai distribusi tabung LPG tipe subsidi dari Pertamina ke masyarakat. Beliau meminta untuk pertemuan selanjutnya dipaparkan data berikut perijinan pemilik SPBE, Agen hingga pemilik pangkalan untuk dapat ditindaklanjuti data tersebut perihal keabsahannya sebab dicurigai terdapat indikasi penyelewengan distribusi tabung LPG tipe 3kg yang seharusnya untuk masyarakat namun justru didistribusikan ke industri.
(Humas Sekretariat DPRD Kota Pekalongan)